Inilah Sosok Preman Insyaf Usai Ibadah Umrah

inilah perbedaan penampilan Maman Ginte alias Rangga

Dompu,-Siapa yang tidak mengenal nama Maman Ginte. Pria yang akrab disapa Rangga ini merupakan salah satu sosok yang cukup disegani diwilayah Kota Dompu.

Jika berbicara soal kepribadian pria berbadan tinggi kelahiran tahun 1976 ini, hampir semua masyarakat sekitarnya sangat mengetahuinya, bahwa pria yang kesehariannya bekerja sebagai tukang batu itu, dikenal sangat baik dan suka menolong sesama. 

Lantas apa faktor yang memotivasinya sehingga bisa merubah statusnya dari tukang batu menjadi seorang preman ?

Menurut keterangan putera bungsu dari pasangan Jawariah dan Ado ini, perubahan statusnya terjadi ketika dirinya berada diterminal ginte untuk bersantai seorang diri sembari menikmati keindahan alam kota dompu waktu malam.

Beberapa jam kemudian, dirinya di datangi oleh sejumlah pemuda mabuk dan menantangnya untuk berduel. Tawaran itu ternyata tidak menyurutkan emosinya sehingga tawaran tersebut langsung diladeninya, namun ditengah perkelahian itu ternyata dirinya dikeroyok.

Perkelahian itu ternyata masih berlanjut ke esokan harinya, hingga dirinya ditantang duel dengan menggunakan senjata tajam jenis parang. Tawaran itu pun langsung diterima oleh Rangga hingga pergulatan dengan menggunakan senjata tajam terjadi dan berakhir dibalik jeruji besi bersama lawannya setelah keduanya ditangkap oleh polisi.

Sekitar 1 minggu ditahan dibalik jeruji besi, Rangga dan lawannya pun kemudian dibebaskan kembali. Terbebasnya Rangga ternyata kembali membawa petaka baginya, dimana dirinya kembali dihadapkan dengan perkelahian menggunakan senjata tajam dengan lawan barunya. Akibat perkelahian itu, Rangga terpaksa ditahan polisi setelah berhasil melukai lawannya dengan menggunakan senjata tajam. 

Atas peristiwa itu, sekitar tahun 2003 silam, Rangga di vonis 1,5 tahun hukuman penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Dompu. Ketika menjalani kehidupan terpahit dibalik jeruji besi Lapas Kelas IIB Kabupaten Dompu, dirinya berusaha untuk memperbaiki perbuatan yang pernah dilakukannya dengan cara menjalankan ibadah sholat dan mengaji.

Kasus pembacokan yang dilakukannya, ternyata membuat namanya menjadi tersohor kala itu. Bahkan kepribadian Rangga sejak keluar dari Lapas Kelas IIB pun cukup disegani. Namun pria yang dianugerahi 7 orang anak dari hasil produksi 5 orang isteri itu, tetap menjalani kehidupan sehari-harinya sebagai tukang batu untuk menafkahi isteri dan ke 7 anaknya.

Selain disegani, masyarakat sekitar kediamannya pun tetap menghormati pria kelahiran Lingkungan Polo Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja ini dan menganggap Rangga bukan sebagai seorang preman tapi seorang pahlawan yang suka menolong banyak orang terutama di Lingkungannya.

"Saya memang preman tapi tidak pernah mengganggu siapapun, tapi ketika ada orang yang mengganggu ketenangan saya, keluarga dan warga saya maka saya siap melayaninya baik dengan tangan kosong maupun dengan senjata tajam,,"ujar pria yang kini dipercayakan sebagai Ketua RT. 05 Lingkungan Polo ini.

Dulu terkenal ganas, sekarang sudah insyaf, faktor apa yang mendasarinya ?

Diungkapkan pria kelahiran Lingkungan Polo Kelurahan Kandai Dua ini bahwa, setelah beberapa tahun bebas dari tahanan Lapas Dompu atas kasus penganiayaan berat dengan menggunakan senjata tajam itu, dirinya memutuskan untuk hidup seadanya ditengah masyarakat, yang bisa menghormati dan menghargai orang banyak termasuk rutin mengikuti acara sosial.

Atas kepercayaan itu, nama Rangga pun selalu disebut-sebut bahkan dipercayakan untuk menjadi tim pemenangan pada Pilcaleg 2024 lalu hingga mampu mengantarkan jagoannya menuju kursi legilatif. Tidak hanya itu, dirinya juga mengenal baik dengan orang-orang hebat di Kabupaten Dompu ini termasuk Pasbalon Bupati dan Wakil Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE-Syirajudin, SH (BBF-DJ). (Itulah alasan pertama)

"Alhamdulillah ternyata Allah telah menyadarkan saya dari perbuatan buruk yang selama ini telah saya lakukan. Saya ingin kembali ke jalan yang diridhoi Allah,"kata Rangga sembari memuji nama Allah.

Sementara (alasan kedua), namanya mendapat panggilan dari Allah SWT. untuk menjalani ibadah umrah ditanah suci Mekkah yang biaya ditanggung semua oleh keluarganya yang berada di Jakarta. 

"Kami berangkat dari Kabupaten Dompu menuju Jakarta yakni pada tanggal 24-08-2024 dan pada tanggal 29 Agustus 2024, kami sebanyak 14 orang dari keluarga besar kemudian berangkat dari Jakarta menuju Mekkah untuk melaksanakan ibadah Umrah ditanah suci. Alhamdulillah, apa yang tidak saya lihat, semuanya sudah kami lihat bersama,"ungkap Rangga penuh bahagia.(amin kasipahu)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama